Minggu, 03 Januari 2021

Apa selanjutnya? 

aku tak pernah merasakan se sesak ini, sehitam dan sepekat ini dalam benak. 

banyak ide ide tetapi tak menenmukan jalan untuk menggapai.. 

aku tahu dan aku mau, tapi entah ..

seakan semesta membentukku untuk lebih berprikebadian yang kokoh dan tangguh.

bukan ku teralu percaya diri atau apa, aku hanya merasakan semua yang kualami semenjak dulu hingga kini berhikamah diakhir. yang terkadang aku sangat terlambat sekali menyadarinya.

aku rasa hidup tak melulu soa menjalankan kehidupan, tetapi bagaimana kita menyeimbangkan atara pengetahuan dan secara sains dengankepercayaan yang kita pegeng teguh, 

sebaik apapun rencana dan juga pemikiran secara sistematis kita, kita akan selalu memberikan prosentase error entah 5 sampai dengan 10 % , meski kita tidak tahu itu apa.. 

entah dari faktor alam, faktor manusia, dan juga lainnya.

bukankah dengan demikian kita mengerti dan memahami bahwa ada yang menggerakkan dan mengatur segalanya? 

lantas sampai kapan tidak menyadari bahwa TUHAN itu ada? 

eksistensi TUHAN itu jeas dan gamblang. 

dengan pemikiran semacam tersebut, aku mulai sadar bahwa diriku semakin menua. mulai dari meningkatnya kematangan dalam berfikir dan bertambahnya rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. entah aku yang menginginkan ataupun memang tidak secara langsung. 

aku akan mulai menuis lagi mengeluarkan semua yang ada di pikiranku. agar aku pun tak tumpul dan semakin memaknai penghambaan ini. 

Senin, 30 Maret 2020


Temu

Ini tentang kisahku,
Kisah sendu pecandu rindu
Meski pena dan kertas tak pernah bertemu
Tak ada goresan indah rentang sewindu
Hanya diam dan terpaku dalam belenggu
Sampai suatu waktu, aku bertemu
Dia yang sedang duduk seperti menunggu
Dengan tatap mata penuh sayu
Sangat kontras dengan setelan itu
Menolehlah ia padaku,
Senyum perlahan tumbuh dalam bisu
Merangkai indah prosa dalam kalbu
Serasa waktu terhenti dan membeku
Ku hanya diam berdiri terpaku
Melihat parasnya yang tampak merayu
Dalam sejenak kuhanya ingin bersamamu
Merajut kasih dan menua tanpa ragu
Kuharap rasa ini tak cepat berlalu



                                                                Wiguna,31 maret 2020

Kamis, 07 Januari 2016

Dulu & Nanti

Dulu dan Nanti, dulu (dahulu) adalah kata yang dimana bermakna masa yang telah lampau, dimana kata ini sering sekali merajuk dalam hal membandingkan atau sebagai bahan perbandingan. mulai dari hal kasat mata atau pun yang tak kasat mata. Brebeda dengan kata nanti yang bisa diartikan waktu yang tak lama dari sekarang (kelak). kata ini selalu memiliki makna sebab akibat dimana kata nanti ini berperan sebagai akibat dari sebab itu sendiri, tak jarang masyarakat sering menggunakan dua kata ini (dulu dan nanti). 

Sebagai individu yang mulai merasakan dan melihat lingkungan yang terpengaruhi oleh kata dulu dan nanti, nanda berusaha mencari kondisi dimana kata dulu dan nanti ini dapat dijadikan sebuah acuan yang dapat meyakinkan kondisi bahwa sebenarnya nanda sekarang berada pada kondisi yang disebut sekarang. kondisi yang mulai merindukan dan ingin berusaha memutar balik masa sekarang menjadi masa dulu, masa sekarang adalah masa dimana masyarakat selalu membahas mengenai kata dulu. bukankah dari penjelasan sebelumnya mengenai makna dari kata dulu dan nanti tersebut. nanda mulai mersakan sebuah kekhawatiran mengenai kata nanti yang akan mulai tergeser oleh kata sekarang. dalam pikiran nanda masa dulu yang saat ini didambakan dan diulas kembali oleh masa sekarang berpengaruh besar pada perubahan untuk masa sekarang, tapi yang dilakukan masa sekarang adalah mengulang kembali masa dulu bukannya berusaha menggunakan kata nanti yang dapat memberikan opsi perjalanan panjang kelak tapi masa sekarang membuat peran kata nanti menjadi konotatif.  kata nanti yang merajuk masa depan mulai bergeser bermakna menunda.
 "tak banyak yang dapat difikirkan dan banyak yang harus dilakukan, hidup akan terus berjalan dan tak akan terkenang di masa lampau (dulu)."



kurokuro

Selasa, 05 November 2013

MELIHAT DENGAN TELINGA

&
MENDENGAR DENGAN MATA



         Entah apa yang sekilas terpikirkan olehku untuk menulis tentang ini, tetapi yang memang benar-benar disoroti dalam kehidupan seorang yang merasakan sesuatu yang dirasa salah dan ingin sekali untuk membenarkan , tetapi ia bingung dari mana harus membenarkan kesalahan tersebut.  

        Sebelum menuju ke dalam pembenaran sesuatu yang dirasakan salah. sebelumnya kita juga harus melihat kesalahan yang dirasakan itu dari beberapa sudut pandang sehingga dapat kita ambil kesimpulan bahwa hal tersebut memang layak dikatakan salah . tetapi yang membuat bingung adalah dari sebagian orang beranggapan bahwa hal tersebut masih dikatakan wajar atau benar, berbeda dengan apa yang kita rasakan dengan melihat hal tersebut dari beberapa sudut pandang sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa memang hal tersebut adalah salah dan memang diperlukan suatu pembenaran.disinilah inti permasalahan yang membuat kita bingung untuk meluruskan atau membenarkan sesuatu yang kita nilai salah tetapi orang lain menilai hal tersebut masih wajar-wajar saja. 

       sebenarnya jika dilihat dari beberapa sudut pandang sebuah perbedaan persepsi orang satu dan orang lain itu tentu tidak ada yang salah . tapi yang membuat sebuah perdebatan antara benar ataupun salah selain sudut pandang melihatnya masih terdapat satu hal menurutku yang dapat menentukan segala pola berfikir seseorang dan sudut pandang mana yang diambil seseorang untuk menilai sesuatu hal yaitu sebuah " KEPEKAAN" dimana kepekaan ini memang berpengaruh terhadap semua yang akan kita lakukan .. 


       "melihat dengan telinga , mendengar dengan mata , berbicara dengan hati , merasa dengan tindakan, bertindak dengan pikiran."


#KuroKuro
      
        

Sabtu, 26 Oktober 2013

Pelajaran dari alam

kuro-kuro

Entah dari mana ketika temen-temen mendengar kata “kura-kura”, yang terlintas di pikiran temen-temen pastilah seekor hewan reptilia amfibi yang memiliki tulang di luar tubuh berbentuk cangkang yang sangat keras di punggungnya.
Tetapi tahu kah temen-temen ada  hal menarik mengenai kura-kura yang dapat kita jadikan sebagai pembelajaran bagi hidup kita, apakah itu??
Pernahkan temen-temen melihat kura-kura ketika berjalan? Apakah kura-kura pernah berjalan mundur?. Ketika kura-kura berjalan, ia selalu berjalan lurus ke depan. Kalaupun terdapat halangan di depannya, ia tidak pernah berjalan mundur, ia pasti akan bergerak menyamping untuk mencari jalan lain agar ia tetap bisa mencapai tujuannya. Mungkin hal ini terdengar biasa saja. tetapi sebenarnya hal ini dapat kita jadikan pembelajaran bagi hidup kita.Ketika kita menjalani kehidupan,tentunya kita tidak pernah lepas dari sesuatu yang disebut 'MASALAH'. Bagi sebagian orang, masasalah di anggapnya sebagai sesuatu yang menakutkan, dan mereka cenderung untuk takut menghadapinya. Bahkan ketika tidak menemukan solusi untuk memecahkan masalah, kita langsung berputus asa dan frustasi. Teman, belajarlah dari seekor kura-kura, jangan berputus asa ketika kau tidak bisa menemukan solusi dari permasalahan yang sedang di hadapi,pasti ada jalan keluar untuk setiap permasalahan. Selama kita mau berusaha dan fokus mencapai tujuan,pasti selalu ada jalan untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Kemudian, kura-kura selalu membawa cangkangnya kemanapun ia pergi. Ia tidak perduli seberapa berat beban (cangkang) yang ia bawa,ia akan terus berjalan, tanpa pernah lelah dan mengeluh. Bahkan sekalipun ia mendaki gunung yang tinggi, ataupun mengarungi lautan yang luas, ia tidak pernah meninggalkan cangkangnya. Ibaratkan saja “cangkang” itu sebagai sebuah permasalahan yang sedang kita hadapi. Seberat apapun permasalahan yang kita alami, jangan pernah merasa lelah, mengeluh, atau bahkan meninggalkannya. 
Pembelajaran berikutnya yang bisa kita ambil dari seekor kura-kura adalah kura-kura sebagai hewan amfibi. kura-kura dapat hidup dimanapun ia berada, di air, ataupun di darat. Ia selalu bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Hendaknya kita sebagai manusia juga harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dimanapun kita berada.
Mungkin sebagai pembelajaran terakhir yang bisa kita ambil dari seekor kura-kura adalah mengenai cara berjalannya yang sangat lambat. Meskipun berjalan dengan sangat lambat, tetapi kura-kura selalu sampai ke tempat yang hendak di tujunya. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah mengenai kesabaran dan sikap kehati-hatian. Untuk mencapai suatu tujuan, hendaknya kita harus melakukannya dengan hati-hati dan penuh kesabaran agar hasil yang di capai bisa optimal dan sesuai dengan harapan.
Sebenarnya masih banyak hal yang bisa kita ambil pelajarannya dari seekor kura-kura. Jika dari seekor kura-kura saja kita bisa mengambil begitu banyak pelajaran, bagaimana dengan hewan-hewan yang lainnya? atau mungkin tumbuhan?
Ya, alam selalu memberikan banyak pembelajaran bagi kita. Tuhan selalu menciptakan segala sesuatu dengan manfaatnya masing-masing. Kita di beri keistimewaan akal di bandingkan dengan mahluk ciptaan Tuhan yang lainnya agar kita sebagai manusia dapat mengambil hikmah dan pembelajaran tentang segala sesuatu yang ada di alam ini.Semoga ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran kita bersama, dan inilah yang membuat saya terobsesi sekali dengan hewan yang namanya kura-kura .. yaitu












belajarlah dari kura - kura, semakin keras dan berat bebannya, semakin kuat dia menahan pemangsanya.."
 
#KURO-KURO

Jumat, 20 September 2013

keluarga kecilku


Di setiap tempat baru kita pasti selalu menemukan hal - hal yang baru pula . seperti suasana baru, orang - orang baru, dan lainnya. dan salah satunya saat SAYA menginjakkan kaki ke PENS (politeknik elektronika negeri surabaya) saya menemukan keluarga baru di tempat tersebut terutama pada lingkup kecil yang akan selalu bersama dalam hal suka maupun duka selama 4th saya menempuh perjalanan mencaari ilmu dan jati diri saya di kampus ini,
dan inilah keluarga baru saya..



PARADIGMA ANTARA PERUBAHAN DAN TRADISI
TRADISI???Tradisi adalah sebuah kata yang sangat akrab terdengar dan terdapat di segala bidang. Tradisi menurut etimologi adalah kata yang mengacu pada adat atau kebiasaan yang turun temurun, atau peraturan yang dijalankan masyarakat.Secara langsung, bila adat atau tradisi disandingkan dengan stuktur masyarakat melahirkan makna kata kolot, kuno, murni tanpa pengaruh, atau sesuatu yang dipenuhi dengan sifat takliq.Tradisi merupakan sinonim dari kata budaya yang keduanya merupakan hasil karya. Tradisi adalah hasil karya masyarakat, begitupun dengan budaya. Keduanya saling mempengaruhi. Kedua kata ini merupakan personafikasi dari sebuah makna hukum tidak tertulis, dan hukum tak tertulis ini menjadi patokan norma dalam masyarakat yang dianggap baik dan benar.b3d8ab6d7fa2cca51ba2600622c8a5e5_kmbng-api
dan apakah hal tersebut dapat dikatakan sebuah tradisi yang memang harus ada dan harus dilaksanakan setiap malam takbiran? itu pertanyaan yang memang keluar dalam pikiranku sampai detik ini . terkadang aku merasa miris sekali dengan hal-hal tersebut dimana tradisi yang dirasa memang sudah menyimpang jauh tidak sesuai dengan kondisi saat ini. apakah harus tetap dipertahankan?? jika melihat dari maksut menyalakan petasan dan kembang api dan arak-arakan keliling untuk menunjukan rasa cinta terhadap SANG ILAHI kenapa sampai berlebiihan dan tidak sesuai aturanparadigma tersebut sangat lah pas dan sesuai dengan kenyataan tentang makna tradisi yang mana menimbulkan sebuah pertanyaan antara melakukan perubahan ataupun mempertahankan sebuah ttradisi???entah pertanyaan itu yang membuat saya bingung melihat kenyataan yang memang jelas terpampang didepan mata saya mengenai sebuah tradisi dimana tradisi tersebut adalah suatu karya yang sudah biasa dilakukan sehingga menimbulkan kesan harus dilakukan berlanjut dan turun-temurun. banyak sekali permasalahan anatara mempertahankan tradisi atau melangkah untuk sesuatu yang baru yang tidak pernah dilakukan atau dapat dikatakan berfikir diluar kebiasaan kita.untuk masalah tradisi dan sebuah perubahan saya sangat menyoroti sekali masalah malam idul fitri atau biasa yang disebut malam takbiran . dimana pada malam tersebut semua warga muslim bersuka cita untuk menyambut datangnya hari kemenangan setelah selama 30 hari berpuasa. dan perayaan tersebut diiringi dengan lantunan takbir yang berkumandang dari segala ppenjuru daerah , entah itu dari masjid, rumah atau bahkan stasiun televisi ataupun stasiun radio. tapi kemeriahantersebut tidak pernah luput dari hal yang namanya sebuah arak-arakan keliling kampung atau kota untuk membacakan takbir sehingga menciptakkan suasana yang sangan ramai dan terlihat bersemangat sekali dengan diiringi oleh suara khas dari petasan dan kembang api sebagai penghias langit pada malam tersebut. tapi bukankah anatara berkumandangnyya takbir yang menyerukan KEAGUNGAN ALLAH SWT, itu pantas dengan diiringi sebuah kericuhan atau kereasahan yang dirasakan sebagian orang mengenai arak-arakan yang terkadang membuat macet jalanan dan suara petasan yang memekikkan telinga dan membuat jantung kita berdetak kencang??01689312ead429a2ea427ab7d2915b77_kmbngcbd24e9db96c4a8b917f88ae18c0593a_pwai-tkbrn pada layaknya?5d49fa9e0d428980b22cf2c247be3c4c_pawaikita sebagai manusia yang bersifat dinamis seharusnya dapat berfikir mana yang memang dirasa cocok untuk dipertahankan dan mana yang memang cocok untuk dibenahi atau dirubah, serta dapat merealisasikan pemikiran tersebut. sehingga tidak terkesan hidup itu stagnan seperti itu-itu saja dari masa ke masa.
jadi setidaknya saya bangga dengan antusias dan rasa syukur kita semua terhadap datangnya hari kemenangan dan hari yang suci yaitu hari raya idul fitri dengan mengumandangkan dengan lantang takbir , tetapi saya tidak bangga sama sekali bahkan kecewa dengan tradisi pawai atau arak-arakan dan menyalakan petasan dan kembang api yang meresahkan sebagian orang.kita sebagai manusia yang bersifat dinamis seharusnya dapat berfikir mana yang memang dirasa cocok untuk dipertahankan dan mana yang memang cocok untuk dibenahi atau dirubah, serta dapat merealisasikan pemikiran tersebut. sehingga tidak terkesan hidup itu stagnan seperti itu-itu saja dari masa ke masa